Pernah
nonton film Sang Pemimpi? Anak-anak yang terlahir dari keluarga miskin
punya mimpi untuk kuliah di Universitas Sorbourne dan juga keliling
dunia. Secara kasat mata, pasti terlontar sebuah komentar “Ah, mana
mungkin?”
Mental seperti ini tidak boleh mengendap dalam diri seorang
entrepreneur. Belum mencoba, belum menjalani, sudah pesimis duluan.
Mungkin inilah kesalahan dasar para pemula di bidang bisnis, melihat
atau mengukur segala sesuatu hal hanya dari kasat mata saja. Padahal,
jika kita mau mengerahkan seluruh potensi yang ada dalam diri kita, bukan hanya sukses, tetapi semua mimpi kita dapat kita raih dengan mudah.
Pada
kenyataannya sebuah pencapaian dibutuhkan proses. Selama proses
berlangsung pasti ada rintangan yang perlu dilalui. Dengan keberanian,
keuletan, tak kenal menyerah dan lantunan doa, tentu ada hasil yang
tercapai. Sama seperti yang anak-anak itu lakukan. Mereka rela menjadi
kuli panggul pasar ikan, menjadi pegawai kios fotocopy hingga menulis
proposal untuk beasiswa. Dan akhirnya, mereka sanggup mewujudkan mimpi
itu. Intinya, untuk mendapatkan hasil ya mesti ada proses yang dilalui. |
|
Kalau seorang sprinter hanya berdiri sambil memandangi garis finish,
kapan dia bisa sampai? Kapan bisa mengalahkan rekor Usain Bolt? Latihan,
latihan dan latihan, itulah prosesnya. Lalu langkahkan kaki pada garis
start, maka akan tercapai sebuah hasil.
Kalau kita hanya
berkhayal jadi orang sukses atau bermimpi jadi orang kaya, tetapi tidak
mau melewati proses, apakah sukses atau kaya itu jatuh dari langit? Nah,
jika tidak mau melewati proses, maka jangan pernah berharap sukses.
Karena perbedaan antara pemimpi dan orang sukses adalah pemimpi hanya
membayangkan, tetapi orang sukses membayangkan dan melakukan sesuatu untuk mewujudkannya! |
|
No comments:
Post a Comment