Merupakan salah
satu prosedur invasif
yang bisa memberikan hasil
pemeriksaan visual kondisi cabang saluran napas sampai percabangan bronkus
ke-7.
Gambaran yang
tertangkap oleh kamera bisa ditampilkan pada layar monitor berupa video atau
foto, selanjutnya bisa juga dicetak atau direkam dalam komputer.
Hal
ini dimungkinkan karena
pada ujung bronkoskop terdapat
kamera, lampu dan working channel.
KEMAMPUAN BRONKOSKOPI
Melalui working channel dokter dapat
memasukkan asesori sesuai kebutuhan seperti sikat, jarum, forcep, kuret, balon,
basket, atau asesori lainnya.
Selain itu dokter juga bisa
memasukkan material (cairan atau obat) atau mengeluarkan cairan dan darah dari
saluran napas.
Karena termasuk prosedur pemeriksaan
invasif, bronkoskopi sebaiknya dilakukan pada pasien rawat inap atau rawat
sehari / one day care, untuk
persiapan pra dan pasca bronkoskopi.
Pemeriksaan bronkoskopi bisa
dilakukan di ruang endoskopi, kamar bedah atau ICU.
DI RUANG BRONKOSKOPI
· Pasien rawat jalan / one day care
· Anestesi lokal
· Pasien kooperatif
· Risiko komplikasi minimal
BRONKOSKOPI DI KAMAR BEDAH
· Pasien rawat inap / one day care
· Anestesi umum
· Pasien tidak bisa dengan anestesi
lokal
· Risiko komplikasi tinggi
Pemeriksaan
bronkoskopi biasanya dilakukan pada keadaan berikut ini
·
Curiga
kanker paru
·
Pembesaran
kelenjar limfe dalam paru
·
Infeksi
paru
·
Hemoptisis
/ batuk darah
·
Batuk
yang sulit sembuh
·
Sekret
yang tertahan dalam saluran napas
·
Mucous plug, bekuan darah
·
Sumbatan
saluran napas akibat tumor jinak / ganas
·
Benda
asing dalam saluran napas
·
Pengambilan
sampel untuk pemeriksaan patologi klinik, patologi anatomi, parasitologi, dan
lain-lain
No comments:
Post a Comment