Oleh
Dr.
Mochamad Naqsjabandi Sp.RM
Dokter Spesialis Rehab Medik
RS Pertamina Balikpapan
Cedera dapat kita temui sehari – hari seperti cedera olah
raga, cedera rumah tangga misalnya tersayat pisau dapur, luka tembus benda
tajam, terkilir dan masih banyak lagi contoh lainnya. Cedera umumnya mempunyai
beberapa ciri diantaranya bengkak, berwarna kemerahan, terasa hangat saat
diraba, fungsi organ yang terkena cedera menjadi menurun, bahkan bisa terlihat
adanya robekan di kulit dan keluarnya darah saat cedera.
Menurut
North American Association of Laser Therapy (NAALT), menyatakan bahwa Laser (
Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation ) dapat digunakan
sebagai terapi modalitas fisik yang menggunakan energy cahaya dari spectrum
visible dan infra merah untuk penyembuhan jaringan dan pengurangan nyeri.
Dalam bidang
Rehabilitasi Medik dan Fisiotherapi, teknologi Laser sudah digunakan semenjak
tahun 1970 di negara Eropa dan Asia, sedangkan di Amerika sedikit terlambat
mulai digunakan tahun 1980. Pada tahun 2002 FDA ( Food and Drugs Administration
) Amerika menyatakan bahwa, terapi Laser dengan jenis Low Level laser atau Cold
Laser atau disebut juga Low Level Laser Therapy (LLLT) aman digunakan untuk
pengobatan tanpa effek samping.
Low level
Laser bila peak powernya kurang dari 500 milli watts contohnya adalah Laser
Helium-neon dan Infra merah. Sedangkan High level Laser bila peak powernya
diatas 500 milli watts, contohnya green laser yang banyak digunakan dalam
bidang pembedahan.
Cara kerja
jenis Low level Laser dengan panjang gelombang bervariasi diantaranya 620 -
800 nm mempunyai titik tangkap pada
mitokondria, reaksi fotokimia pada mitokondria sebagai pusat pernafasan sel
akan meningkatkan ATP ( Adenosin Triphosphat ) untuk energy sel, sehingga sel
akan berfungsi lebih baik lagi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyembuhan
peradangan, penyembuhan jaringan tubuh, pertumbuhan jaringan baru mengganti
jaringan yang rusak, meningkatkan perbaikan pembuluh darah, meningkatkan
perbaikan system kelenjar limphatik, dan meningkatkan system kekebalan tubuh.
Aplikasi
laser pada cedera umumnya antara 10 – 20 menit tergantung luas area yang akan
diterapi. Dan biasanya effek terapi yang diharapkan seperti hilangnya nyeri
serta bengkak tercapai setelah 5 kali terapi secara teratur atau lebih cepat
lagi.
Keunggulan
penggunaan modalitas terapi Laser adalah : Tidak infasif (melukai), tidak
mempunyai effek samping, dan waktu yang dibutuhkan singkat.
Hanya saja yang
perlu dihindari adalah pemaparan pada mata, jaringan dengan tanda-tanda
keganasan, janin, dan bagian dari tulang yang masih tumbuh.
No comments:
Post a Comment