Wednesday, September 10, 2014

BRONKOSKOPI



Merupakan  salah  satu  prosedur  invasif  yang  bisa memberikan hasil pemeriksaan visual kondisi cabang saluran napas sampai percabangan bronkus ke-7.






Gambaran yang tertangkap oleh kamera bisa ditampilkan pada layar monitor berupa video atau foto, selanjutnya bisa juga dicetak atau direkam dalam komputer.







Hal   ini   dimungkinkan   karena   pada   ujung bronkoskop terdapat kamera, lampu dan working channel.

KEMAMPUAN BRONKOSKOPI

Melalui working channel dokter dapat memasukkan asesori sesuai kebutuhan seperti sikat, jarum, forcep, kuret, balon, basket,  atau asesori lainnya.






Selain itu dokter juga bisa memasukkan material (cairan atau obat) atau mengeluarkan cairan dan darah dari saluran napas.

Karena termasuk prosedur pemeriksaan invasif, bronkoskopi sebaiknya dilakukan pada pasien rawat inap atau rawat sehari / one day care, untuk persiapan pra dan pasca bronkoskopi.

Pemeriksaan bronkoskopi bisa dilakukan di ruang endoskopi, kamar bedah atau ICU.

DI RUANG  BRONKOSKOPI
·      Pasien rawat jalan / one day care
·      Anestesi lokal
·      Pasien kooperatif
·      Risiko komplikasi minimal


BRONKOSKOPI DI KAMAR BEDAH
·      Pasien rawat inap / one day care
·      Anestesi umum
·      Pasien tidak bisa dengan anestesi lokal
·      Risiko komplikasi tinggi 
Pemeriksaan bronkoskopi biasanya dilakukan pada keadaan berikut ini

·         Curiga kanker paru

·         Pembesaran kelenjar limfe dalam paru

·         Infeksi paru

·         Hemoptisis / batuk darah

·         Batuk yang sulit sembuh

·         Sekret yang tertahan dalam saluran napas

·         Mucous plug, bekuan darah

·         Sumbatan saluran napas akibat tumor jinak / ganas

·         Benda asing dalam saluran napas

·         Pengambilan sampel untuk pemeriksaan patologi klinik, patologi anatomi, parasitologi, dan lain-lain














No comments:

Post a Comment