Monday, September 1, 2014

STOP MEROKOK, adakah manfaatnya?



Berbagai manfaat akan didapat perokok bila mereka berhenti merokok. Manfaat tersebut bisa dilihat dari segi kesehatan, mental, sosial dan ekonomi. ari sisi kesehatan, berhenti merokok akan menurunkan risiko kematian jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan kolesterol atau penurunan tekanan darah. Semakin awal seseorang berhenti merokok akan meningkatkan usia harapan hidup menjadi lebih panjang.

Manfaat berhenti merokok sudah mulai ada sejak 20 menit pertama, sehingga berapa lamapun seorang berhasil berhenti merokok tetrap bermanfaat dan harus didukung untuk dapat tetap tidak merokok selamanya. Berikut ini manfaat berhenti merokok berdasarkan waktu:
  • 20 menit : tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi membaik
  • 12 jam: hampir semua nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme, kadar CO dalam darah kembali normal
  • 24-48 jam: nikotin mulai tereliminasi dari sistem, indra pengecap dan penciuman mulai membaik, sistem kardiovaskular meningkat baik.
  • 5 hari: sebagian besar metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi perasa/pengecap dan pembau jauh lebih baik. Sistem kardiovaskular terus meningkat baik.
  • 2 minggu - 3 bulan: Risiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang secara bermakna. Fungsi silia mulai recovery dann fungsi paru membaik. Nafas pendek dan batuk-batuk berkurang.
  • 1 tahun: risiko penyakit jantung koroner menjadi setengahnya setelah setahun berhenti dibandingkan tetap merokok.
  • 5 tahun: risiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.
  • 10-15 tahun: risiko kanker paru berkurang setengahnya. Semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung koroner menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.

STOP MEROKOK, bisakah?

·         Penyakit akibat merokok merupakan penyebab utama kematian pada laki-laki. Sudah lama dikenal bahwa rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan 25 penyakit di tubuh manusia dari kepala sampai kaki, dari kanker sampai impotensi. Diperkirakan 4,9 juta kematian / tahun akibat merokok di seluruh dunia, atau satu kematian tiap 8 menit.
 
Masalah merokok bukan hanya di negara berkembang tapi juga di negara maju. Kekerapan merokok di negara maju telah menurun (1,8%/tahun), sebaliknya di negara berkembang masih tetap tinggi dan meningkat (2,7%/tahun). Sekitar 60% laki-laki dan 5% perempuan yang ada di Indonesia adalah perokok. Indonesia menduduki posisi kelima dalam konsumsi rokok di dunia, 215 miliar batang rokok /tahun senilai lebih dari 100 triliun. Bila sebatang rokok Rp 500,- maka uang yang dibelanjakan untuk rokok adalah 200 juta/menit.

Akibat merokok
·         Sekitar 90% berat asap rokok tanpa filter berisi 400 – 500 macam gas, sisanya berisi lebih dari 3500 komponen partikel. Sedikitnya 63 dari komponen tersebut diketahui bisa menyebabkan kanker temasuk di dalamnya 11 komponen karsinogen manusia. Rokok adalah penyebab utama berbagai penyakit saluran pernapasan (PPOK, bronkhitis kronis dan kanker paru) serta jantung. Di AS rokok merupakan penyebab 1 dari 3 kematian. Rokok merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (30% seluruh kematian akibat kanker).

Perokok pasif
·         Anak sebaiknya dibebaskan dari lingkungan asap rokok karena anak seorang perokok akan menjadi perokok setelah dewasa. Kebiasaan merokok saat usia muda (SD) maka 80% akan tetap merokok setelah dewasa. Saluran napas bayi cenderung terganggu akibat asap rokok lingkungan. Anak-anak yang orang tuanya merokok akan menunjukkan gangguan fungsi paru, gangguan pertumbuhan paru dan mudah terjadi infeksi saluran napas dan asma. Gejala pernapasan (batuk, napas berbunyi, dahak berlebih) 30-60% lebih sering pada anak yang orang tuanya merokok.

Upaya pencegahan
·         Kampanye anti rokok di Indonesia belum mendapat dukungan dari kalangan intelektual dan politik dengan alasan pemasukan pajak dari cukai rokok besar, kesejahteraan petani tembakau dan membuka kesempatan kerja. Merokok akan menghabiskan ¼ penghasilan perokok di negara berkembang, 30% penghasilan di Malaysia dan 60% di China. Di AS tahun 1990 biaya akibat merokok sebesar $ 53.338 juta/tahun terdiri 23.653 juta untuk pengobatan dan 28.061 juta akibat produktivitas kerja menurun (sakit / meninggal).

PEROKOK PASIF, asap tembakau lingkungan
Hari tanpa tembakau sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei, dicetuskan oleh WHO pada tahun 1987. Gerakan ini menyerukan agar para perokok berpuasa tidak merokok selama 24 jam di seluruh dunia, sehingga satu hari ini tidak ada asap rokok yang mengepul di sekitar kita. Bagi orang yang tidak merokok, asap tembakau selalu tidak menyenangkan.
Asap rokok berbau, terasa mencekik di tenggorokan, mengiritasi hidung dan mata serta membuat napas menjadi berat.

Ternyata, banyak penelitian dalam 25 tahun terakhir menunjukkan bahwa menghirup asap rokok orang lain juga sangat berbahaya. Tidak hanya orang dewasa di sekitar perokok yang berisiko, namun juga bayi yang belum lahir dan anak-anak yang orang tuanya merokok. Meskipun risiko orang yang bukan perokok tidak setinggi risiko perokok, jenis penyakit dan kelainan yang timbul ternyata serupa, yaitu kanker, penyakit jantung dan stroke, serta gangguan pernapasan seperti asma. 

Pada tahun 2004, IARC menyatakan bahwa seorang bukan perokok yang tinggal bersama perokok mempunyai risiko peningkatan terjadi kanker paru sebesar 24% pada perempuan dan 37% pada laki-laki. Penelitian lain mendapatkan bahwa risiko terkena penyakit jantung koroner meningkat hingga 30% pada seseorang yang terpajan asap rokok lingkungan dibandingkan dengan seseorang yang tidak terpajan oleh asap rokok lingkungan. 

Flouris pada tahun 2009 dalam penelitiannya mendapatkan bahwa pajanan selama 1 jam oleh pajanan asap rokok lingkungan dapat meyebasbkan perubahan fungsi paru dan peningkatan faktor inflamasi. Penelitian lain menyimpulkan bahwa anak yang orang tuanya merokok di rumah mempunyai risiko asma dan gangguan pernapasan di kemudian hari. Pajanan asap rokok lingkungan mempunyai risiko 5 kali lebih tinggi menderita tuberkulosis. 

Berikut ini beberapa dampak yang terjadi pada anak bila orang tuanya merokok, dampaknya akan lebih berat bila ibunya merokok.
  • keguguran, lahir mati dan kelainan bawaan sering terjadi
  • bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah, keduanya meningkatkan risiko kematian bayi
  • anak berbadan lebih kecil dan pencapaian akademiknya lebih rendah baik pada masa anak-anak maupun setelah dewasa
  • bayi kurang 6 bulan, 3 kali lebih tinggi mengalami infeksi pernapasan akut
  • batuk kronik, dahak dan mengi, 2 kali lebih banyak pada bayi dan 50% lebih tinggi pada anak usia sekolah
  • kasus baru asma, 50-100% lebih tinggi bila oranmg tuanya merokok
  • penyakit telinga tengah sering terjadi
Seorang perokok akan termotivasi untuk berhenti bila mengetahui dampak asap rokok terhadap kesehatan dirinya, dan motivasi tersebut akan jauh lebih tinggi setelah seorang perokok menyadari bahwa asap rokok lingkungan yang dihasilkannya ternyata berdampak buruk terhadap orang-orang yang (harusnya) disayanginya. 

No comments:

Post a Comment